Header Ads

Kabar Aceh Indonesia Media Sosial Kabar Seputaran Aceh, Nasional Hingga Mancanegara Melalui Sumber-Sumber Media Terpercaya.

Unsyiah Ciptakan Ie Dhiet, Ini Manfaatnya

Part 1.

BANDA ACEH - Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (FT Unsyiah) menciptakan unit mobile pengolahan air bertenaga surya dengan nama Ie Dhiet 1.0. Inovasi karya dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ini diluncurkan Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., di halaman kampus FT Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh, Senin, 27 Maret 2017.

Rektor Unsyiah menjelaskan, inovasi seperti ini sangat penting, karena banyak daerah di Aceh yang kondisi airnya masih payau, sehingga masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Selain itu, tidak semua desa di Aceh memeroleh sumber air dari PDAM. Itu sebabnya, perlu ada terobosan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Rektor berharap dengan alat ini masyarakat bisa mengonsumsi air bersih yang layak. “Unsyiah hanya memberikan teknologi untuk masyarakat, baik itu yang listriknya tidak ada, sumurnya susah, atau sumurnya harus dipompa dulu. Inovasi ini diberikan sebagai pengabdian Unsyiah dan untuk menjadi contoh kepada masyarakat,” ujar Samsul Rizal, dikutip dari siaran pers diterima portalsatu.com.

Ketua Laboratorium Desain dan Manufaktur FT Unsyiah, Muhammad Tadjuddin, S.T., M.Eng.Sc., mengatakan, gagasan menciptakan Ie Dhiet 1.0., ini terinspirasi dari kondisi air di lokasi bencana seperti Desa Meunasah Jurong, Kabupaten Pidie Jaya yang kurang layak untuk diminum karena banyak menggandung senyawa Fe (besi) .

Unit pengolahan air sistem bergerak ini cocoknya memang untuk daerah rawan bencana, tapi juga bisa digunakan di daerah lain yang kesulitan mendapatkan air bersih, kata Tadjuddin.

Tadjuddin menjelaskan, alat ini bekerja dengan cara tiga kali penyaringan yang filternya terdiri dari zat mangan, karbon aktif, filter 1 micron, dan filter 3 micron. Setelah melewati tiga tahap penyaringan dengan menggunakan filter aktif tersebut, maka air yang dihasilkan bisa digunakan masyarakat. Meskipun air yang dihasilkan bisa langsung dikonsumsi, tapi Tadjuddin menegaskan air ini harus tetap dilakukan uji kelayakan di Badan Pengawan Obat dan Makanan (BPOM).

No comments

Kabar Aceh © copyright 2017. Powered by Blogger.