Header Ads

Kabar Aceh Indonesia Media Sosial Kabar Seputaran Aceh, Nasional Hingga Mancanegara Melalui Sumber-Sumber Media Terpercaya.

Mengenal Makna di Balik Gelar-gelar Kebangsawanan Aceh

Part 1.

Kerajaan Aceh Darussalam merupakan kerajaan Islam kedua setelah Samudra Pasai yang ada di Sumatera. Berdiri sejak abad ke-16 Masehi, kerajaan yang didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah ini mengalami perkembangan pesat dalam bidang politik, ekonomi, keagamaan, dan kebudayaan.
Bahkan sampai mereka runtuh, peninggalan kebudayaannya masih ada dan digunakan oleh masyarakat Aceh hingga kini yaitu pemberian gelar-gelar kerajaan. Berikut ulasannya:

1. Teuku
Teuku adalah sebuah gelar ningrat atau bangsawan untuk kaum pria suku Aceh yang memimpin wilayah Nanggroe atau kenegeria. Teuku diperoleh dari gelar sang ayah yang juga bergelar Teuku.

2. Teungku
Teungku di Aceh, menurut Snouck Hurgrunje (1985) dipergunakan oleh beberapa orang. Pertama, untuk apra leube atau santri. Sebutan ini diberikan kepada santri yang bukan ulama, namun ia tekun melakukan ibadah maupun seorang haji yang telah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah. Kedua, panggilan untuk orang 'malem', yakni seorang guru. Orang yang disebut 'malem' memiliki pengetahuan mengenai kitab-kitab keagamaan atau kitab kuning. Teungku juga diperuntukkan bagi seorang yang berilmu yang telah melengkapi pendidikan agamanya.
Ketiga, panggilan teungku juga diperuntukkan bagi pria dan wanita yang suka mengajarkan Alquran, baik di meunasah maupun di dayah. Dan keempat, teungku adalah panggilan untuk kadhi yang bertindak sebagai hakim agama dalam wilayah tempat tinggal uleebalang (teuku dan cut) .

3. Cut
Cut adalah salah satu gelar kebangsawanan di Aceh yang diperuntukkan untuk kaum perempuan. Gelar ini diturunkan sampai ke anak cucunya jika perempuan bangsawan tersebut menikah dengan laki-laki dari kalangan bangsawan juga. Yang kini dikenal dengan teuku.

4. Laksamana
Dalam kerajaan Aceh gelar laksamana berasal dari bahasa Melayu, yaitu panglima tertinggi di laut. Seperti halnya digunakan pada masa Sultan Iskandar Muda yang memimpin Kesultanan Samudera Pasai, ia memiliki seorang panglima angkatan laut perempuan bernama Laksamana Malahayati.

No comments

Kabar Aceh © copyright 2017. Powered by Blogger.