Aksi Mahasiswa Akkes Berujung Ricuh, Tujuh Demonstran Pingsan
ACEH UTARA – Aksi damai mahasiswa
Akademik Kesehatan (Akkes) Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Rabu (19/4),
di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara berakhir
ricuh. Dimulai dengan saling dorong dengan aparat kepolisian hingga
perusakan pagar gedung parlemen.
Mahasiswa terprovokasi penolakan Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib untuk menemui mereka. Sementara petugas polisi yang berjaga-jaga tak membiarkan mereka masuk ke dalam ruang sidang. Mahasiswa menuntut Cek Mad sapaan Muhammad Thaib menjelaskan alasan penutupan akademi tempat mereka menuntut ilmu.
Koordinator Lapangan, Said Muhammad, mengatakan perlakukan yang ditunjukkan oknum pihak aparat kepolisian tidak mengedepankan keadilan dan mengayomi masyarakat yang berjuang menuntuk hak pendidikan.
Kami tidak terima dengan perlakukan dan arogansi pihak kepolisian. Kepolisian memukuli teman-teman kami menggunakan tongkat kayu yang saat itu berusaha memasuki ruang pekarangan halaman kantor DPRK Aceh Utara, kata Said.
Tujuh teman kami pingsan dan langsung dievakuasi ke rumah sakit, tambah Fahmi dari Ikatan Mahasiswa Keperawatan Aceh.
Cek Mad saat bertemu dengan mahasiswa mengatakan akan mempelajari tuntutan mahasiswa Akkes. Dia berkilah dirinya baru saja menjalani cuti. Cek Mad meminta waktu 5 Mei 2017 untuk memberikan jawaban terkait tuntutan mahasiswa Akkes tersebut.
Kabag Ops Polres Lhokseumawe Kompol Ahzan mengatakan mahasiswa memaksa dan merusak pintu gerbang. Namun dia membantah pihaknya bersikap represif. Yang kita lakukan sudah sesuai dengan prosedur, kata Ahzan.
Sumber : AJNN
Foto : Safrizal
Mahasiswa terprovokasi penolakan Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib untuk menemui mereka. Sementara petugas polisi yang berjaga-jaga tak membiarkan mereka masuk ke dalam ruang sidang. Mahasiswa menuntut Cek Mad sapaan Muhammad Thaib menjelaskan alasan penutupan akademi tempat mereka menuntut ilmu.
Koordinator Lapangan, Said Muhammad, mengatakan perlakukan yang ditunjukkan oknum pihak aparat kepolisian tidak mengedepankan keadilan dan mengayomi masyarakat yang berjuang menuntuk hak pendidikan.
Kami tidak terima dengan perlakukan dan arogansi pihak kepolisian. Kepolisian memukuli teman-teman kami menggunakan tongkat kayu yang saat itu berusaha memasuki ruang pekarangan halaman kantor DPRK Aceh Utara, kata Said.
Tujuh teman kami pingsan dan langsung dievakuasi ke rumah sakit, tambah Fahmi dari Ikatan Mahasiswa Keperawatan Aceh.
Cek Mad saat bertemu dengan mahasiswa mengatakan akan mempelajari tuntutan mahasiswa Akkes. Dia berkilah dirinya baru saja menjalani cuti. Cek Mad meminta waktu 5 Mei 2017 untuk memberikan jawaban terkait tuntutan mahasiswa Akkes tersebut.
Kabag Ops Polres Lhokseumawe Kompol Ahzan mengatakan mahasiswa memaksa dan merusak pintu gerbang. Namun dia membantah pihaknya bersikap represif. Yang kita lakukan sudah sesuai dengan prosedur, kata Ahzan.
Sumber : AJNN
Foto : Safrizal
No comments