HAMPARAN laut di depan
pemukiman penduduk Teluk Nibung, begitu tenang, terlindungi daratan yang
menjorok sebagai perisai keganasan ombak Samudra Hindia. Di sebelah
kiri pemukiman penduduk deretan pohon kelapa menghiasi pasir putih
bersih yang sangat lembut. Selain tenang, air laut juga dangkal, sangat
cocok untuk tempat melepas penat dari rutinitas sehari-hari.
Air
lautnya sangat tenang, masih jarang ada turis datang karena belum banyak
yang tahu, kata Ali Hasmy, pemerhati wisata di Aceh Singkil yang
memandu Serambi berkunjung ke pulau yang memiliki bukit-bukit kecil
beraneka pepohonan itu, awal Maret lalu. Tak terbantahkan lagi, Teluk
Nibung yang terletak di Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh
Singkil menyajikan pesona alam nan indah yang masih perawan.
Kejernihan
airnya bagai cermin yang dapat meneropong jelas kawanan ikan kecil saat
perahu kayu dengan mesin pemotong rumput memasuki perairan Desa Teluk
Nibung. Sesekali kawanan ikan itu tampak melopat ke permukaan air laut
biru tosca yang membentuk cekungang menyambut pengunjung. Bukan hanya
hamparan pasir putih serta ketenangan air laut.
Teluk Nibung juga
memiliki alam yang berbeda di banding pulau lain di Kepulauan Banyak.
Selain itu, di lokasi Teluk Nibung juga terdapat deretan bukit menjulang
dipenuhi pepohonan. Dari atas bukit yang sebagian sudah ditanami
cengkeh berusia puluhan tahun itu, hamparan air laut warna-warni di
antara deretan pulau memanjakan mata. Di balik pemukiman penduduk Teluk
Nibung, terdapat juga lokasi wisata Ujung Batu. Batu-batu karang
membentuk rupa-rupa unik kian memberi nuansa berbeda bagai memasuki
peradaban masa lalu.
Sayangnya, untuk menuju Teluk Nibung dari
Pulau Balai, ibukota Pulau Banyak, Aceh Singkil, hanya dapat ditempuh
melalui jalur laut menggunakan perahu nelayan. Sebab jembatan serta
jalan penghubung kedua pulau itu belum rampung. Kondisi itulah
menyebabkan pesona alam Teluk Nibung yang masih dapat dijangkau jaringan
telepon tetap perawan, tak terjamah wisatawan.
No comments