TAKENGON
- Komunitas pedagang bakso di Aceh Tengah-Bener Meriah menggelar makan
bakso gratis yang dipusatkan di Gedung Olah Senin Takengon, Kamis, 23
Maret 2017.
Acara ini dibuat untuk membuktikan kepada masyarakat
Gayo bahwa jajanan bakso yang mereka pasarkan selama ini halal. Ada 2000
mangkok bakso yang disediakan untuk kegiatan yang terbuka untuk umum
ini.
Ketua Komunitas Pedagang Bakso Aceh Tengah-Bener Meriah Sri
Waluyo mengatakan, acara itu terlaksana atas partisipasi seluruh
pedagang bakso yang ada di dua kabupaten yaitu Aceh Tengah dan Bener
Meriah.
Ia mengaku, setelah penutupan usaha penggilingan bakso
Bunga Mawar milik H. Ahmad Sukarwi Aziz, omset para pedagang bakso di
Aceh Tengah-Bener Meriah merosot hingga 80 persen.
Sejumlah pedagang bakso katanya, juga telah beralih status dan memilih bekerja serabutan.
Sekarang
kita jamin bakso yang kita pasarkan di Aceh Tengah-Bener Meriah halal,
jadi kami mohon masyarakat jangan lagi mengusir kami saat menjual bakso,
kata Sri Waluyo.
Saat ini katanya, para pedagang bakso di Aceh
Tengah-Bener Meriah, telah menyediakan satu unit penggilingan bakso yang
dikelola oleh komunitas pedagang bakso di dua kabupaten itu.
Sri
Waluyo mengatakan, proses penggilingan dan bahan baku yang digunakan
dalam kandungan bakso juga dapat di saksikan oleh masyarakat umum.
Bahan
baku daging yang digunakan juga tergantung permintaan. Ke depan ia
berharap agar pemerintah daerah dapat menyediakan daging baik itu jenis
sapi maupun ayam untuk kebutuhan bahan baku pengolahan bakso.
Kami menghabiskan 3000 ekor ayam dan empat sapi perhari untuk pengolahan bakso, kata Sri Waluyo.
Campur
tangan pemerintah dalam menyediakan daging itu katanya, juga dapat
membantu menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD), di samping dapat
membantu pedagang bakso dalam memperoleh daging sebagai bahan baku.
Sementaraa
itu, Bupati Aceh Tengah melalui Kabag umum Setdakab Aceh Tengah, Aulia
Putra mnjelaskan, ke depan pihaknya akan terus memperketat pengawasan
terhadap daging impor ke Aceh Tengah.
No comments