Listrik dan Air Macet, Mahasiswa Abya Segel Asrama

BANDA ACEH - Mahasiswa Aceh Barat Daya (Abdya) menyegel gedung asrama di Gampong Lamgapang, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Selasa, 7 Maret 2017.

Koordinator Mahasiswa Asrama Abdya Khalis Surry mengatakan tindakan itu sebagai bentuk protes kepada Pemerintah Abdya yang dinilai tidak peduli terhadap bangunan asrama tersebut.

Selama ini kami merasakan dan menilai Pemda Abdya tidak mengurus asrama yang merupakan bantuan orang lain dengan baik, sehingga ditelantarkan, kata Khalis Surry saat konferensi pers

Pantauan portalsatu.com, dalam Kompleks Asrama Mahasiswa Abdya terdapat tiga gedung megah. Gedung Asrama Pertamina, Gedung Asrama Arab Saudi, dan Gedung Asrama Aspirasi Al Manar.

Khalis Surry menjelaskan, ketiga gedung yang menghabiskan banyak anggaran tersebut ternyata fasilitasnya yang ada tidak bisa digunakan lagi. Salah satu gedung dianggap tidak layak untuk ditempati.

Gedung Asrama Pertamina tidak ada lagi listrik setelah meledak trafo pada Desember 2016, dan air tidak tersedia. Gedung Asrama Arab Saudi sebagian dapat ditempati, tapi hanya belasan orang yang menempati karena tidak ada aliran air ke dalam gedung, kata Khalis Surry.

Gedung Asrama Al Manar saat ini tidak ditempati lagi karena memang tidak layak huni, kata dia.

Mereka berharap Pemerintah Abdya lebih menghargai dan memerhatikan bantuan orang lain. Selain itu mereka juga meminta dibuat peraturan yang mengatur tentang asrama.

Kami meminta (peraturan) segera diselesaikan, mengingat banyak adik-adik mahasiswa dari Abdya yang ingin tinggal, tapi masih belum bisa. Bagaimana mau tinggal listrik tidak ada, kata Khalis Surry.

Sebelumnya mereka telah melaporkan kondisi asrama itu kepada Kepala Kantor Perwakilan Abdya di Banda Aceh, Emil Salim. Namun, kata Khalis, sampai saat ini tidak ada kejelasan.

Sumber : Portal Satu
Foto : M. Saifullah